Monday, August 1, 2016

Saya & Afgan

Sekumpulan senior saya saat saya masih SMP dulu sering menghina saya karena berharap dapat bersampingan dengan Afgan. Mereka bilang saya gila, mana mungkin Afgan kan melihat saya saat ia bernyanyi di atas panggung, atau mengingat nama saya.

Mereka bilang saya junior yang seperti babi yang punya mimpi tinggi yang tidak akan pernah terwujud.

Satu hari, saya beranikan diri menelpon agensi lama Afgan, Wanna Be, lalu mereka menghubungkan saya dengan Ibu Tessy Djamalus atau ibu Echi. Saya meminta Ayah saya yang berbicara dan ia meminta Ibu Echi agar saya dapat bertemu dengan Afgan.

Alhamdulillah, beliau memperbolehkannya.

Hari Sabtu sore ia mengijinkan saya bertemu dengan Afgan yang dijadwalkan manggung di Cilandak Town Square, dan ia memberikan nomer telepon asisten Afgan saat itu, Mas Satria.

Itu pertama kalinya saya bertatap langsung dengan Afgan setelah sebelumnya hanya menontonnya dikerumunan remaja wanita disetiap shownya.

Foto kebersamaan saya dengan Afgan saat itu langsung saya unduh ke akun sosial media milik saya, dan langsung di lihat seluruh orang di sekolah. Bukan komentar baik yang saya terima, malah komentar-komentar hinaan.

Mereka bilang saya tidak pantas bersampingan dengan Afgan, mereka bilang difoto itu saya hanya terlihat seperti budak.

Tapi saya tidak perduli.

Kurang lebih enam tahun berlalu, beberapa orang-orang itu menemukan saya di Path. Lalu mereka bertanya-tanya kebingungan.

Orang yang dulu mereka hina, mereka bilang gila, tidak tahu diri dan sebagainya, akhirnya dapat bersampingan dengan idolanya tanpa harus susah payah.


Idolanya bahkan hapal namanya, hapal seorang penggemar yang delapan tahun lebih mendukung karirnya.


Orang yang dulu mereka hina dulu bahkan sekarang membawakan kue hadiah hari jadi klub penggemar idolanya.


Mereka terus bertanya-tanya. Bagaimana bisa orang yang dulu mereka sebut babon itu bahkan bersebelahan sangat akrab dengan idolanya? Salah satu penyanyi berbakat yang memiliki banyak fans. Dan banyak orang yang ingin bertemu saja rasanya sulit.

Saya tidak menyimpan dendam atas komentar-komentar yang mereka tuliskan di Facebook dulu. Saya sudah menganggapnya angin lalu.

Tetapi saya memaafkan, bukan berarti saya melupakan.

Saya masih ingat saat saya tidak ingin berangkat ke sekolah, meski dipaksa, karena hari sebelumnya seseorang meneriakkan saya saat saya berjalan ke kamar mandi.

Lalu saat saya melihat tulisan-tulisan di dinding kamar mandi sekolah yang menyebutkan saya orang gila yang berharap terlalu tinggi bisa bertemu dengan Afgan.

Lewat postingan ini, saya ingin memberitahukan kepada mereka, saya tidak gila.

Dan saya mampu menunjukkannya kepada mereka.


Thursday, July 28, 2016

Private Hearing SIDES

Woah, rasanya nggak nyangka mendapatkan kesempatan mendengarkan private hearing album terbaru Afgan, SIDES, yang akan dirilis Agustus nanti.


Meeting point tanggal 27 Juli kemarin di FAVE Hotel, Gatot Subroto. Pagi sekitar pukul 9, bersama beberapa Afganisme yang terpilih dan wartawan kami sarapan terlebih dahulu.

Sekitar pukul 11 siang, semua berangkat menuju Villa Aman D'Sini yang tepatnya berada di Sentul.

Perjalanan sih bener-bener jauuuh banget, jalanannya bener-bener curam. Sampai rasanya mau pulang ajahhhhhh!!! Tapi pas sampai, kata yang pertama kali diucap: WOW!

Tempatnya keren bangeeeeet gak nyesel pokoknya meskipun bisnya sempat hampir mundur pas tanjakan, dan jalanannya super sempit.



Bagusnya super banget! Sampai nanya berkali-kali ke Afgan, nemu tempat kayak gini darimana?!

Acara pertama jelas, sambutan dari Trinity, Afgan dan Yonder.

Dan pastinya dengerin lagu-lagu barunya Afgan, dong!


Setelah menyantap makan siang, etiap tamu dikasih headset untuk dengerin lagu-lagunya siang itu. Afgan juga ngejelasin cara pembuatan, inspirasi, lagu per lagu. Dan, BOOM!!!!!!

Lagu-lagunya beda banget dari lagu-lagu yang ada di album Afgan sebelumnya.

Tracknya sendiri ada 13 lagu:

1. Rollercoaster
2. Knock Me Out
3. Count on Me
4. Berani Sadari
5. Thinking About U
6. Brand New Day
7. X
8. Kunci Hati
9. Percayalah
10. Ku Dengannya, Kau Dengan Dia
11. Setia Menunggu
12. Berlalu
13. Jalan Terus

Beberapa lagunya dibuat bareng Mark Hill, loh! Mark diterbangkan dari London buat bantu Afgan di album SIDES ini. Afgan bilang, ia harus ajak Mark makan nasi padang dulu sebelum akhirnya mendapatkan inspirasi.

Mark juga sempat beli beberapa bahan membuat rendang buat dibawa ke London.

Oh, by the way, sambil mendengarkan lagu-lagunya, kita dikasih kertas yang bertuliskan judul lagu-lagunya dan beberapa bintang untuk menilai setiap lagu.

And my favorite is COUNT ON ME!


Album kali ini juga bakal dikeluarin versi box set, loh!!!!! Ah, makin nggak sabar!!!!
Harganya sekitar 350 ribu rupiah, dan isinya ada kalung, gelang, pokoknya worth it, deh.




Setelah mendnegarkan lagu-lagunya, Afgan, Mala Nurmata dan perwakilan dari Trinity menanyakan tamu undangan judul per judul lagu, dan meminta kami mengangkat tangan pada yang setuju lagu tersebut menjadi single berikutnya.

Dan, single berikutnya adalah.............................

RAHASIA DONG HEHEHE

Tapi bukan termasuk lagu yang aku suka, sih. Hmmmmmmmmmmmm.


Anyway, kemarin itu snagat luarrrrr biasa!

Terimakasih Trinity dan Yonder atas undangannya! Senang sekali bisa menjadi bagian dari acara Private Hearing SIDES kemarin.

Semoga album Afgan kali ini nggak kalah sukses dengan album-album sebelumnya.


AAMIIN